Menurut Ki Hadjar
Dewantara “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya
dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Sebagai
pendidik harus menyadari bahwa setiap anak lahir dengan memiliki kodratnya
masing-masing dari yang maha kuasa, jadi seorang pendidik harus memahami bahwa
setiap anak berbeda, tidak sama, dan tidak boleh memaksa anak memiliki daya
nalar yang sama. sebagai pendidik kita harus menjadi guru among yaitu
mendidik dengan penuh rasa kasih sayang atau dengan pola menghamba pada
anak/berpihak pada anak. Selain itu kita juga dalam mendidik disesuai
perkembangan zaman tanpa meninggalkan kebudayaan sesuai Asas Trikon:
1. Konvergen (Tidak menutup diri dengan perkembangan
kebudayaan dunia),
2. Konsentris (Berpegang teguh kepada budaya sendiri
memperkuat kepribadian nasional),
3. Kontinyu (Mengolah budaya bangsa
secara berkesinambungan dari masa lalu, masa kini dan masa datang).
Sebagai pendidik kita harus mampu membentuk karakter siswa dengan
mengetahui potensi/kekuatan yang ada pada diri anak, misal anak yang tidak bisa
diam kita arahkan menjadi siswa yang pandai pidato, siswa yang hiperaktif bisa
kita arahkan untuk memimpin praktikum, sistem ini disebut dengan inkuiri
apresiatif.
Inkuiri Apresiatif (IA) adalah Sebuah paradigma sekaligus model manajemen
perubahan yang memegang prinsip psikologi positif dan pendidikan positif dan
pendekatan berbasis kekuatan. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada
khususnya pada diri anak sehingga terwujud merdeka belajar yaitu pendidikan yang memerdekakan pikiran (cipta), perasaan (rasa) dan kemauan
(karsa) anak.
Seorang guru mempunyai peran besar dalam mewujudkan merdeka belajar pada anak, dan menajdikan siswa memiliki profil pelajar pancasila, yaitu : beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebhinekaan tunggal, bernalar kritis, dan mandiri. memiliki tekad belajar sepanjang hayat, serta memiliki kompetensi global untuk terus belajar dan berkolaborasi tanpa memandang perbedaan yang ada. Menumbuhkan sikap menerima dan menghargai keberagaman sangatlah penting untuk diperhatikan.Sekolah memiliki siswa yang berbagai macam suku, agama dan budaya. Jangan sampai terjadi gesekan yang dapat merusak kedamaian. Sebagai pendidik kita berkewajiban mendidik anak dengan memberikan motivasi intrinsik agar toleransi terwujud.
Tujuan
•Menumbuhkan motivasi instrinsik anak
Menerima keberagaman
Tolok Ukur
Motivasi instrinsik tumbuh dalam diri anak untuk menerima keberagaman, serta terwujudnya sikap toleransi menghargai sesama
Linimasa tindakan yang akan dilakukan
1.Membuat RPP merdeka belajar
2.Guru membuat kelompok kecil
3.Guru menjelaskan materi, dan mendemonstrasikan percobaan, murid memperhatikan guru
4.Murid bekerjasama dalam melakukan percobaan
5.permainan untuk memunculkan motivasi intrinsik dalam menerima keberagaman
Motivasi intrnsik merupakan motivasi yang timbul dari diri seseorang, tidak perlu adanya rangsangan dari luar. Dari dalam diri seseorang sudah ada dorongan yang menimbulkan mereka untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh mereka yang senang mendengarkan lagu, membaca dan menggambar, tanpa disuruh pun mereka akan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Mereka akan mencari lagu atau buku yang akan dibaca tanpa harus disuruh orang atau mendapatkan dorongan dari orang lain. Motivasi intrinsik timbul karena keinginan diri sendiri, karena hobi atau karena kesadaran diri sendiri.
Motivasi intrinsik juga didorong dari tujuan kegiatan yang dilakukan. Sebagai contoh adalah kegiatan belajar. Belajar tentu memiliki tujuan yaitu ingin pandai dan mendapatkan nilai yang lebih baik. Seorang siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Motivasi intrinsik bisa dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di mulai dari dorongan dari dalam diri untuk mendapatkan sesuai yang penting dari kegiatan belajar tersebut.
Motivasi intrnsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang, tidak perlu adanya rangsangan dari luar
Sebagai guru saya harus memotivasi siswaagar siswa tergerak hatinya dalam mewujiudkan merdeka belajar, denga motivasi intrinsik diharapkan siswa :
1.Belajar tanpa adanya unsur paksaan, belajar dalam keadaan senang
2.Jika ada masalah, dapat menyelesaikan masalah (menjadi solusi)
3.Responsif (tanggap), jika ada sampah, tanpa disuruh siswa memungut sampah dan membuang pada tempat sampah
Ki Hadjar Dewantara (KHD) memiliki ajaran atau petuah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani yang menjadi jiwa dari pendidikan nasional. ing ngarso artinya didepan memberi contoh atau teladan yang baik, ing madya mangun karso memiliki makna seorang pendidik harus dapat menciptakan prakarsa atau ide atau gagasan, dan tut wuri handayani yang berarti seorang pendidik harus bisa memberi arahan atau dapat juga diartikan dibelakang memberikan dukungan. Nah tutwuri handayani ini menjadi slogan pendidikan yang sudah tidak asing kita dengar, ajaran yang ke tiga ini kita sebagai guru hendaknya selalu memotivasi, mendampingi siswa kita agar kedepannya siswa kita mampu mandiri
Prinsip pemikiran Ki Hadjar Dewantara sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Di sekolah saya ada beberapa pendidikn karakter sesuai dengan pemikiran KHD seperti Ekstra kurikuler pramuka, UKS, Ekskul Sains, Program Tahfidz Qur'an, Gerakan Asam Seraju (Ambil Sampah Senin Rabu Jumat)
Sebagai guru sesuai pemikiran Ki hadjar Dewantara, saya sudah melakukan nya, seperti membimbing kegiatan seperti Pembina Sains center, menurut Ki Hadjar kita sebagai guru adalah menuntun atau membimbing, saya bimbing siswa, saya bina dan pada pelaksanaan lomba diharapkan siswa dapat mengerjakan soal secara mandiri. saya juga sebagai guru prakarya, saya sering membimbing siswa membuat sebuah karya, misalkan lukisan dari pelepah pisang, atau membuat ketupat, harapannya jika siswa bisa membuat secara mandiri, mereka dapat menjualnya sehingga dapat menghasilkan pemasukan uang. dalam hal karakter saya memberi contoh misalnya selalu mengucapkan salam, menggunakan kata yang baik, memasukkan baju, berusaha sealu masuk kelas dan tidak meninggalkan kelas
Ada beberapa harapan saya, yang pertama saya ingin terus menuntun atau membimbing murid saya agara dapat mandiri dan siswa saya dapat belajar dalam kondisi yang nyaman, siswa tidak tertekan dalam belajar, kemudian saya berharap kurikulum juga disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan disesuaikan dengan perkembangan abad 21,sesuai dengan RPP merdeka belajar saya akan membuat pembelajaran sederhana tapi sarat makna, saya berharap guru-guru yang lain juga terlibat dalam proses pembentukan karakter siswa, bersama kita menjadi pemimpin pembelajaran, saling tukar informasi sesama guru, dan saya berharap siswa saya berani menjadi pemimpin dalam bidang apapun. Artinya saya ingin memberdayakan siswa dalam event atau kegiatan sekolah
Saya berharap murid-murid saya mampu berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) atau dapat disebut juga mandiri, memiliki akhlak yang baik atau karakter yang baik, sopan, santun, memiliki kecerdasan kognitif, afektif dan psikomotorik, saya berharap murid-murid saya mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri maupun pemimpin bagi orang lain, saya ingin murid saya ketika ada sampah di lingkungan sekolah tanpa disuruh langsung memungut sampah, saya berharap siswa saya jika ada guru yang perlu dibantu, tanpa guru itu meminta bantuan murid-murid saya menawarkan bantuan. Saya berharap murid-murid saya berani bertanya jika tidak tahu, berani mengaku salah jika salah dan masih banyak harapan saya pada murid-murid saya
Banyak hal yang saya dapat dari mempelajari modul ini, antara lain tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang tujuanpendidikanyaitu:menuntun segalakodratyangadapadaanak-anak,agarmerekadapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebabitu,pendidikituhanyadapat menuntun tumbuhatau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya(bukandasarnya)hidupdan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dan saya berharap semoga saya bisa menuntun atau membimbing murid-murid saya agar mandiri, dapat menjadi pemimpin, menjadi pribadi yang tangguh dan berakhlak mulia atau memiliki budi pekerti yang baik
lalu ada tentang budi pekerti,atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran,
perasaandankehendakataukemauansehinggamenimbulkan
tenaga.Budipekertijugadapatdiartikansebagaiperpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya
(psikomotor). Sedih merupakan perpaduan harmonis antara cipta dan karsa demikian pula Bahagia.