Rabu, 31 Maret 2021

Puisi Guru Penggerak

 

Guru Penggerak

Karya : Syukron Fuad

Guru penggerak

Pelita dalam setiap langkah anak bangsa

Tempat menumpah tanya, tempat menimba dan tempat meniru laku

 

Kehadirannya selalu dinanti

Karyanya selalu ditunggu

Dalam pergerakan ilmu pengetahuan yang kian maju

 

Guru penggerak

Dengan segala rasa emosional dan sikap sosial

Selalu menuntun generasi bangsa ini agar mampu bersaing dalam era kemajuan teknologi

Dan menjadi bangsa yang berkarakter,

Bangsa yang mandiri, kolaboratif dan inovatif

 

Terus bergerak agar bangsa ini tak lalai dengan kepongahan ilmu pengetahuan yang masih mengayun di udara

Terus bergerak agar ilmu pengetahuan terus digapai setinggi langit dengan karakter yang tetap membumi

 

Guru penggerak

Dalam jengahnya harus mampu menciptakan kenyamanan dalam merdeka belajar

Agar bangsa ini terus berlari dalam menggapai ilmu

 

Guru penggerak selalu menjadi bagian dan harapan setiap bangsa

Dahulu, kini dan masa yang akan datang




Pemikiran KHD, Asas Trikon dan Inkuiri Apresiatif

 

Menurut Ki Hadjar Dewantara “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Sebagai pendidik harus menyadari bahwa setiap anak lahir dengan memiliki kodratnya masing-masing dari yang maha kuasa, jadi seorang pendidik harus memahami bahwa setiap anak berbeda, tidak sama, dan tidak boleh memaksa anak memiliki daya nalar yang sama. sebagai pendidik kita harus menjadi guru among yaitu mendidik dengan penuh rasa kasih sayang atau dengan pola menghamba pada anak/berpihak pada anak. Selain itu kita juga dalam mendidik disesuai perkembangan zaman tanpa meninggalkan kebudayaan sesuai Asas Trikon:  

1. Konvergen (Tidak menutup diri dengan perkembangan kebudayaan dunia)

2. Konsentris (Berpegang teguh kepada budaya sendiri memperkuat kepribadian nasional),

3. Kontinyu (Mengolah budaya bangsa secara berkesinambungan dari masa lalu, masa kini dan masa datang). 

Sebagai pendidik kita harus mampu membentuk karakter siswa dengan mengetahui potensi/kekuatan yang ada pada diri anak, misal anak yang tidak bisa diam kita arahkan menjadi siswa yang pandai pidato, siswa yang hiperaktif bisa kita arahkan untuk memimpin praktikum, sistem ini disebut dengan inkuiri apresiatif. 

Inkuiri Apresiatif (IA) adalah Sebuah paradigma sekaligus model manajemen perubahan yang memegang prinsip psikologi positif dan pendidikan positif dan pendekatan berbasis kekuatan. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada khususnya pada diri anak sehingga terwujud merdeka belajar yaitu pendidikan yang memerdekakan pikiran (cipta), perasaan (rasa) dan kemauan (karsa) anak.




Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata (Nilai dan Peran Guru penggerak)

  

Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata

Judul Modul    : 1.2. Nilai dan Peran Guru penggerak

Latar belakang

 

Seorang guru mempunyai peran besar dalam mewujudkan merdeka belajar pada anak, dan menajdikan siswa memiliki profil pelajar pancasila, yaitu : beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebhinekaan tunggal, bernalar kritis, dan mandiri. memiliki tekad belajar sepanjang hayat, serta memiliki kompetensi global untuk terus belajar dan berkolaborasi tanpa memandang perbedaan yang ada. Menumbuhkan sikap menerima dan menghargai keberagaman sangatlah penting untuk diperhatikan.Sekolah memiliki siswa yang berbagai macam suku, agama dan budaya. Jangan sampai terjadi gesekan yang dapat merusak kedamaian.  Sebagai pendidik kita berkewajiban mendidik anak dengan memberikan motivasi intrinsik agar toleransi terwujud.

Tujuan

  1.           Menumbuhkan motivasi instrinsik anak
  2.      Menerima keberagaman

Tolok Ukur

Motivasi instrinsik tumbuh dalam diri anak untuk menerima keberagaman, serta terwujudnya sikap toleransi menghargai sesama

Linimasa tindakan yang akan dilakukan

 

1.    Membuat RPP merdeka belajar

2.    Guru membuat kelompok kecil

3.    Guru menjelaskan materi, dan mendemonstrasikan percobaan, murid memperhatikan guru

4.    Murid bekerjasama dalam melakukan percobaan

5.    permainan untuk memunculkan motivasi intrinsik dalam menerima keberagaman

6.    Guru merefleksi pembelajaran

Dukungan yang dibutuhkan

Bahan dan alat yang dibutuhkan

          Android

          Buku tulis, pena

Pihak yang di butuhkan

          Kepala sekolah

          Teman sejawat

          Wali murid (untuk kesediaan tempat belajar)

 


Motivasi Intrinsik

  

Motivasi intrinsik


Motivasi intrnsik merupakan motivasi yang timbul dari diri seseorang, tidak perlu adanya rangsangan dari luar. Dari dalam diri seseorang sudah ada dorongan yang menimbulkan mereka untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh mereka yang senang mendengarkan lagu, membaca dan menggambar, tanpa disuruh pun mereka akan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Mereka akan mencari lagu atau buku yang akan dibaca tanpa harus disuruh orang atau mendapatkan dorongan dari orang lain. Motivasi intrinsik timbul karena keinginan diri sendiri, karena hobi atau karena kesadaran diri sendiri.

Motivasi intrinsik juga didorong dari tujuan kegiatan yang dilakukan. Sebagai contoh adalah kegiatan belajar. Belajar tentu memiliki tujuan yaitu ingin pandai dan mendapatkan nilai yang lebih baik. Seorang siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Motivasi intrinsik bisa dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di mulai dari dorongan dari dalam diri untuk mendapatkan sesuai yang penting dari kegiatan belajar tersebut.

 

Motivasi intrnsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang, tidak perlu adanya rangsangan dari luar

Sebagai guru saya harus memotivasi siswa  agar siswa tergerak hatinya dalam mewujiudkan merdeka belajar, denga motivasi intrinsik diharapkan siswa :

1.        Belajar tanpa adanya unsur paksaan, belajar dalam keadaan senang

2.        Jika ada masalah, dapat menyelesaikan masalah (menjadi solusi)

3.        Responsif (tanggap), jika ada sampah, tanpa disuruh siswa memungut sampah dan membuang pada tempat sampah

4.        Peduli

5.        Menghargai perbedaan/keragaman






Pemikiran KHD

  

 

Ki Hadjar Dewantara (KHD) memiliki ajaran atau petuah  ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani yang menjadi jiwa dari pendidikan  nasional. ing ngarso artinya didepan memberi contoh atau teladan yang baik, ing madya mangun karso memiliki makna seorang pendidik harus dapat menciptakan prakarsa atau ide atau gagasan, dan tut wuri handayani yang berarti  seorang pendidik harus bisa memberi arahan atau dapat juga diartikan dibelakang memberikan dukungan. Nah tutwuri handayani ini menjadi slogan pendidikan yang sudah tidak asing kita dengar, ajaran yang ke tiga ini kita sebagai guru hendaknya selalu memotivasi, mendampingi siswa kita agar kedepannya siswa kita mampu mandiri

 

Prinsip pemikiran Ki Hadjar Dewantara sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.  Di sekolah saya ada beberapa pendidikn karakter sesuai dengan pemikiran KHD seperti Ekstra kurikuler pramuka, UKS, Ekskul Sains, Program Tahfidz Qur'an, Gerakan Asam Seraju (Ambil Sampah Senin Rabu Jumat)

Sebagai guru sesuai pemikiran Ki hadjar Dewantara, saya sudah melakukan nya, seperti membimbing kegiatan seperti Pembina Sains center, menurut Ki Hadjar kita sebagai guru adalah menuntun atau membimbing, saya bimbing siswa, saya bina dan pada pelaksanaan lomba diharapkan siswa dapat mengerjakan soal secara mandiri. saya juga sebagai guru prakarya, saya sering membimbing siswa membuat sebuah karya, misalkan lukisan dari pelepah pisang, atau membuat ketupat, harapannya jika siswa bisa membuat secara mandiri, mereka dapat menjualnya sehingga dapat menghasilkan pemasukan uang. dalam hal karakter saya memberi contoh misalnya selalu mengucapkan salam, menggunakan kata yang baik, memasukkan baju, berusaha sealu masuk kelas dan tidak meninggalkan kelas

Ada beberapa harapan saya, yang pertama saya ingin terus menuntun atau membimbing murid saya agara dapat mandiri dan siswa saya dapat belajar dalam kondisi yang nyaman, siswa tidak tertekan dalam belajar, kemudian saya berharap kurikulum juga disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan disesuaikan dengan perkembangan abad 21,  sesuai dengan RPP merdeka belajar saya akan membuat pembelajaran sederhana tapi sarat makna, saya berharap guru-guru yang lain juga terlibat dalam proses pembentukan karakter siswa, bersama kita menjadi pemimpin pembelajaran, saling tukar informasi sesama guru, dan saya berharap siswa saya berani menjadi pemimpin dalam bidang apapun. Artinya saya ingin memberdayakan siswa dalam event atau kegiatan sekolah

Saya berharap murid-murid saya mampu berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) atau dapat disebut juga mandiri, memiliki akhlak yang baik atau karakter yang baik, sopan, santun, memiliki kecerdasan kognitif, afektif dan psikomotorik, saya berharap murid-murid saya mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri maupun pemimpin bagi orang lain, saya ingin murid saya ketika ada sampah di lingkungan sekolah tanpa disuruh langsung memungut sampah, saya berharap siswa saya jika ada guru yang perlu dibantu, tanpa guru itu meminta bantuan murid-murid saya menawarkan bantuan. Saya berharap murid-murid saya berani bertanya jika tidak tahu, berani mengaku salah jika salah dan masih banyak harapan saya pada murid-murid saya

 

Banyak hal yang saya dapat dari mempelajari modul ini, antara lain tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang tujuan  pendidikan  yaitu:  menuntun segala  kodrat  yang  ada  pada  anak-anak,  agar  mereka  dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab  itu,  pendidik  itu  hanya  dapat menuntun tumbuh  atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya  (bukan  dasarnya)  hidup  dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dan saya berharap semoga saya bisa menuntun atau membimbing murid-murid saya agar mandiri, dapat menjadi pemimpin, menjadi pribadi yang tangguh dan berakhlak mulia atau memiliki budi pekerti yang baik

lalu ada tentang budi pekerti,  atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran,

perasaan  dan  kehendak  atau  kemauan  sehingga  menimbulkan

tenaga.  Budi  pekerti  juga  dapat  diartikan  sebagai  perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya

(psikomotor). Sedih merupakan perpaduan harmonis antara cipta dan karsa demikian pula Bahagia.




Filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara :



https://youtu.be/4U9qbWZAS4A