Rabu, 31 Maret 2021

Pemikiran KHD, Asas Trikon dan Inkuiri Apresiatif

 

Menurut Ki Hadjar Dewantara “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Sebagai pendidik harus menyadari bahwa setiap anak lahir dengan memiliki kodratnya masing-masing dari yang maha kuasa, jadi seorang pendidik harus memahami bahwa setiap anak berbeda, tidak sama, dan tidak boleh memaksa anak memiliki daya nalar yang sama. sebagai pendidik kita harus menjadi guru among yaitu mendidik dengan penuh rasa kasih sayang atau dengan pola menghamba pada anak/berpihak pada anak. Selain itu kita juga dalam mendidik disesuai perkembangan zaman tanpa meninggalkan kebudayaan sesuai Asas Trikon:  

1. Konvergen (Tidak menutup diri dengan perkembangan kebudayaan dunia)

2. Konsentris (Berpegang teguh kepada budaya sendiri memperkuat kepribadian nasional),

3. Kontinyu (Mengolah budaya bangsa secara berkesinambungan dari masa lalu, masa kini dan masa datang). 

Sebagai pendidik kita harus mampu membentuk karakter siswa dengan mengetahui potensi/kekuatan yang ada pada diri anak, misal anak yang tidak bisa diam kita arahkan menjadi siswa yang pandai pidato, siswa yang hiperaktif bisa kita arahkan untuk memimpin praktikum, sistem ini disebut dengan inkuiri apresiatif. 

Inkuiri Apresiatif (IA) adalah Sebuah paradigma sekaligus model manajemen perubahan yang memegang prinsip psikologi positif dan pendidikan positif dan pendekatan berbasis kekuatan. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada khususnya pada diri anak sehingga terwujud merdeka belajar yaitu pendidikan yang memerdekakan pikiran (cipta), perasaan (rasa) dan kemauan (karsa) anak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar